JAKARTA, KOMPASTV – Ledakan terlihat di Gaza pada Sabtu (27/9/2025) malam.
Tekanan internasional meningkat untuk gencatan senjata, tetapi pemimpin Israel tetap bersikeras untuk melanjutkan perang.
Dilansir dari Associated Press, tentara Israel mengatakan mereka tidak mengetahui adanya korban tewas akibat tembakan pada hari Sabtu di Gaza selatan, dan tidak memberikan komentar langsung tentang serangan udara tersebut.
Ledakan dan kilatan cahaya terang kembali terlihat di cakrawala Jalur Gaza pada Minggu (28/9/2025) pagi.
Pejabat kesehatan setempat mengonfirmasi serangan dan tembakan Israel menewaskan sedikitnya 59 orang di Gaza.
Di antara korban tewas terdapat mereka yang terkena dua serangan di kamp pengungsi Nuseirat, sembilan dari keluarga yang sama.
Adapun lima lainnya tewas ketika sebuah serangan mengenai tenda pengungsi, menurut Rumah Sakit Nasser, yang menerima jenazah.
Sementara itu di tengah gencarnya serangan pasukan Israel, sistem layanan kesehatan di Kota Gaza diserang dan di ambang kehancuran.
Hampir dua minggu setelah serangan darat terbaru Israel di kota terbesar Gaza, dua klinik hancur akibat serangan udara, dua rumah sakit ditutup setelah rusak.
Relawan Perawat Amerika di RS Al-Quds menceritakan kondisi di Gaza.
“Semua yang saya lihat sebagai perawat gawat darurat selalu bertujuan, mulai dari malnutrisi hingga penembakan warga sipil yang terarah. Saya belum pernah melihat dan tidak pernah peduli dengan pejuang Hamas yang saya kenal. Semua orang yang dibawa ke UGD, ada anak-anak, ada lansia, ada remaja laki-laki. Orang-orang kelaparan,” kata Andee Vaughan.
Sahabat KompasTV, bagaimana pendapat kalian terkait berita ini, tulis di kolom komentar ya!
Video Editor: Aqshal
#gaza #ledakandigaza #israel
Baca Juga Netanyahu di PBB Tolak Negara Palestina, Sebut seperti Memberi Negara ke Al-Qaeda di https://www.kompas.tv/internasional/619765/netanyahu-di-pbb-tolak-negara-palestina-sebut-seperti-memberi-negara-ke-al-qaeda
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/internasional/620028/rentetan-ledakan-di-langit-gaza-dari-militer-israel-ini-kesaksian-perawat-asal-as