JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam Program ROSI, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjawab desakan sebagian publik untuk mundur dari jabatannya pasca-demo yang terjadi akhir Agustus 2025.
Kapolri mendengar ada ungkapan itu dan ia mengaku menjadi beban yang dipikirkannya. Kapolri sempat berdiskusi juga dengan anggota dan pejabat. Responsnya adalah banyak yang keberatan jika ia mundur.
“Dan kemudian saya berpikir bahwa mundur di dalam situasi kondisi seperti ini, sama saja saya meninggalkan kondisi anggota, kondisi institusi yang sedang terpuruk, yang carut-marut, dan kemudian saya mundur, (artinya) saya tidak tanggung jawab. Karena bagi saya, saya terbebas dari itu, saya meninggalkan organisasi, saya meninggalkan anak buah saya dalam keadaan seperti itu. Tentunya yang harus saya lakukan adalah bagaimana mengembalikan mereka, mengembalikan moral mereka, bagaimana mereka bisa bekerja normal lagi. Setelah itu tentunya prerogatif presiden.
“Mengapa pilihan mundur tidak menjadi bagian dari tanggung jawab moral Bapak?,” tanya Rosianna Silalahi.
“Kondisi itu bukan membuat menjadi semakin baik, justru sebaliknya. Mereka butuh figur yang berani mengambil posisi tanggung jawab bahwa saya siap mengambil risiko apa pun dan saya siap dicopot. Dan itu saya sampaikan kepada para pejabat pertama saat itu,” ungkapnya lagi.
Bagaimana menurut Anda? Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV.
Saksikan di sini: https://youtu.be/wNjDQLoC5P4?si=IYAl62HEVXNF58EA
#kapolri #polisi #demo
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/talkshow/619602/kapolri-jawab-desakan-mundur-rosi