JAKARTA, KOMPAS.TV - Sindikat pembobol bank yang diungkap oleh Bareskrim Polri beroperasi sejak Juni 2025.
Eksekutor atau pelaku utama mengaku sebagai perwakilan Satgas Perampasan Aset, yang menjalankan tugas negara secara rahasia.
Pelaku utama menjelaskan cara kerja serta peran masing-masing dari mulai persiapan, pelaksanaan eksekusi, sampai tahap timbal balik hasil.
Pemindahan dana mencapai Rp204 miliar ke lima rekening penampungan, yang dilakukan dalam 17 menit.
Bareskrim Polri menyebut sindikat pembobol rekening dorman bank BUMN di Jawa Barat, angkanya mencapai Rp204 miliar.
Dan total ada sembilan orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini.
Sembilan tersangka dalam sindikat ini memiliki peran masing-masing dan Bareskrim Polri membaginya dalam empat kelompok, yaitu kelompok yang berasal dari karyawan bank sebagai pemberi akses.
Kelompok kedua merupakan kelompok penghubung antara karyawan bank dan eksekutor.
Kelompok tiga merupakan kelompok pembobol atau eksekutor, di mana di dalamnya terdapat aktor utama yang mengaku sebagai Satgas Perampasan Aset.
Kelompok tiga merupakan pelaku pencucian uang untuk memindahkan dana ke rekening lain.
Dari sembilan tersangka, dua di antaranya terlibat dalam kasus pembunuhan Ilham Pradipta, Kepala Cabang Bank BUMN.
Baca Juga [FULL] Fakta Pembobolan Rekening Dormant, 2 dari 9 Tersangka Terlibat Pembunuhan Kacab Bank BUMN di https://www.kompas.tv/nasional/619558/full-fakta-pembobolan-rekening-dormant-2-dari-9-tersangka-terlibat-pembunuhan-kacab-bank-bumn
#rekeningdormant #bobolrekening #bankbumn
_
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/nasional/619562/penampakan-tumpukan-uang-rp204-miliar-hasil-pembobolan-rekening-dormant-bank-bumn-sapa-malam