JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa belum berhenti memberikan gebrakan.
Berbagai manuver dilakukan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto. Arah APBN 2026 pun dirombak total.
Setelah memindahkan uang negara ke perbankan, Purbaya menaikkan angka yang ada dalam postur APBN.
Mulai dari pendapatan negara, belanja negara, belanja pemerintah pusat dan daerah.
Yang paling terlihat dari perombakan ini adalah dampaknya ke defisit APBN yang naik dari era Sri Mulyani 2,48 persen jadi 2,68 persen PDB.
Menteri Keuangan Purbaya mengklaim, perubahan ini tidak berbahaya bagi keuangan negara.
Badan Anggaran DPR sementara ini sepakat dengan rencana Menteri Keuangan dan berencana membawanya ke rapat paripurna.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto ambisius menekan defisit APBN hingga mencapai titik nol di tahun 2027 atau 2028. Caranya, efisiensi belanja.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan perombakan APBN 2026 akan tetap disiplin supaya fiskal pemerintah tetap sehat.
Lantas, akankah gebrakan Menkeu Purbaya sejalan dengan keinginan Presiden Prabowo Subianto?
Kompas Bisnis minta analisis Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudistira.
Baca Juga Menkeu Purbaya Ungkap Diprotes Hotman Paris Imbas Guyur Rp200 T ke Himbara di https://www.kompas.tv/ekonomi/618851/menkeu-purbaya-ungkap-diprotes-hotman-paris-imbas-guyur-rp200-t-ke-himbara
#menkeu #menkeupurbaya #apbn2026
_
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/nasional/618865/gebrakan-menkeu-purbaya-rombak-rapbn-2026-lebih-ekspansif-ini-analisis-celios-sapa-pagi