JAKARTA, KOMPAS.TV - Belum setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, namun sudah tiga kali reshuffle kabinet. Peneliti Utama Pusat Riset Politik BRIN, Moch Nurhasim melihat ada beda gaya kepemimpinan antara Presiden Prabowo dengan Jokowi, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Megawati.
“Tetapi kunci yang kemudian menjadi penting di dalam stabilitas pemerintahan presidensial itu adalah meskipun Presiden itu punya inner circle, orang-orang inti yang akan memberikan masukan, yang akan membantu untuk melakukan, katakanlah konsolidasi pemerintahan, dsb. Pada saat-saat penting dan pada saat-saat genting, Presiden itu akan kesepian karena dia harus memutuskan sendiri. Karena seluruh kontrol, kontrol pemerintahan, karena ini adalah sistem presidensial,” katanya.
Faktor kedua, adalah hubungan dengan parlemen. Dalam konteks hubungan dengan parlemen, Nurhasim melihat tidak terlalu banyak masalah dalam satu tahun pemerintahan atau kabinet Merah Putih.
“Apalagi semuanya terafiliasi. Hampir 59 persen atau 60 persen itu mulai dari Gerindra, kemudian PKB, Gulkar, kemudian PAN, Demokrat. Ini kan yang punya kursi di parlemen itu mendukung penuh apa yang dilakukan atau apa yang dicanangkan sebagai visi dan misi. Para pendukung dan pengusung semuanya ada di sana, jadi harusnya enggak masalah,” ungkapnya lagi.
Bagaimana pendapat Anda?
Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/J0N67T7wizg
#reshuffle #menteri #prabowo
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/talkshow/618591/prabowo-reshuffle-kabinet-pengamat-ungkap-beda-gaya-kepemimpinan-dengan-jokowi-sby-dan-megawati