JAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti Utama Pusat Riset Politik BRIN, Moch Nurhasim melihat Presiden Prabowo Subianto dalam satu tahun ini jarang mendelegasikan tugas kepada Wapres Gibran untuk urusan kenegaraan yang cukup penting. Misalnya pertemuan di luar negeri, kemudian hubungan-hubungan bilateral dan sebagainya.
“Ada konteks misalnya memang semuanya untuk dalam satu tahun ini mungkin dikontrol oleh Pak Presiden. Karena memang Pak Presiden ini kan inginnya semuanya bisa cepat, bisa diselesaikan dengan cepat. Makanya kadang-kadang kalau ke luar negeri, itu kalau Presiden-Presiden sebelumnya itu kan mengajak Menteri, mengajak ini. Mungkin beliau ingin efisien, tetapi kan ini kadang-kadang kalau kemudian terjadi kekeliruan ketika harus pergi dan sebagainya. Dan dugaan saya ketika beliau datang ke China pada saat akhir Agustus, waktu itu kan isunya batal karena situasi genting dan sebagainya. Tapi setelah ada pertemuan dengan Ketua Umum Partai, tokoh agama, kemudian dengan jajaran kementerian, kemudian dengan TNI dan Polisi, dan lain sebagainya itu kemudian beliau kelihatannya diyakinkan bahwa situasi bisa dikendalikan. Makanya kemudian berangkat ke sana.
Dan itu sekaligus untuk menunjukkan bahwa situasi ini bisa saya kontrol meskipun saya pergi,” katanya.
“Wakil Presiden juga kan melakukan tugasnya di dalam negeri?”, tanya Frisca Clarissa.
“Tapi kan tidak pernah kelihatan. Misalnya apakah ada pertemuan antara yang dibimbing oleh Wakil Presiden dengan Menteri-Menteri Utama untuk mengendalikan situasi selama Presiden keluar, itu kan jarang ter-publish. Apakah ingin menunjukkan bahwa semuanya dibawa kontrol dia. Beliau ingin menunjukkan bahwa pemerintahan presidensial masih di bawah kendali Presiden dan beliau bisa mengontrol itu,” pungkasnya.
Bagaimana pendapat Anda?
Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/J0N67T7wizg
#reshuffle #menteri #prabowo
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/talkshow/618578/pengamat-ungkap-penyebab-prabowo-tak-delegasikan-tugas-ke-gibran-hingga-kunjungannya-ke-china-rosi