MALANG, KOMPAS.TV - Suasana tenang saat proses belajar mengajar di dalam kelas tiba-tiba berubah saat sirine tanda bahaya berbunyi cukup keras. Secara refleks para siswa langsung berusaha menyelamatkan diri dengan bersembunyi di bawah meja.
Setelah sirine berhenti, dengan tertib siswa keluar kelas dan menuju tanah lapang, namun dengan tetap melindungi kepala mereka. Inilah gambaran saat bencana gempa bumi terjadi. Tak hanya siswa, para guru juga dilibatkan dalam simulasi bencana ini.
Kepala kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit mengatakan simulasi tersebut digelar sebagai bentuk edukasi dan membangun kesadaran mitigasi bencana sejak dini.
"Mereka diajari cara menyelamatkan diri sendiri dan orang lain serta menanamkan kewaspadaan," terang Nanang.
Sementara itu, Grazille, salah satu siswi SMPN 3 Kota Malang mengaku sangat antusias mengikuti simulasi bencana ini. Menurutnya, simulasi seperti ini sangat diperlukan saat menghadapi bencana sesungguhnya.
"Dalam simulasi ini, saya bertugas menolong korban patah tulang dan pendarahan. Dan sebelumnya, saya sudah diajari cara memasang penyangga, membalut luka, hingga teknik menggendong korban." Kata Grazille
Program simulasi bencana ini rencananya akan diperluas ke sekolah di Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas Pendidikan.
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/regional/618040/simulasi-antisipasi-bencana-gempa-bumi-untuk-siswa-smp