Dalam video ini dibahas tentang hukum merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW yang sering menjadi perdebatan di kalangan umat Islam.
Sebagian ulama berpendapat bahwa maulid adalah bid’ah, karena tidak dilakukan di zaman Rasulullah SAW. Namun, sebagian ulama lainnya menilai maulid sebagai bid’ah hasanah jika diisi dengan kebaikan.
💡 Mengapa?
Banyak momentum kita rayakan: ulang tahun pernikahan, ulang tahun anak, bahkan hari kemerdekaan. Maka wajar jika hari kelahiran manusia paling mulia, Nabi Muhammad SAW, juga kita peringati.
Dalam peringatan maulid, biasanya diisi dengan sholawat, pengajian, syiir, dan teladan akhlak Nabi. Semua itu jelas kebaikan yang mendekatkan kita kepada Allah dan Rasul-Nya.
Peringatan maulid baru jadi tercela jika diisi dengan maksiat: campur baur tanpa adab, hiburan berlebihan, joget, atau kegiatan yang melanggar syariat.
Bahkan dalam hadis, Nabi Muhammad SAW sendiri berpuasa setiap hari Senin karena hari itu adalah hari kelahirannya. Selain itu, kisah Abul Lahab yang diringankan siksanya setiap hari Senin karena pernah bergembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, menjadi isyarat bahwa bersyukur atas kelahiran Nabi membawa keberkahan.
🌸 Maka, merayakan maulid Nabi bukan sekadar tradisi, tapi wujud cinta, rasa syukur, dan cara meneladani Rasulullah SAW.
📌 Jangan lupa like, share, dan subscribe agar semakin banyak yang memahami makna sejati peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/kalam-hati/617645/maulid-nabi-muhammad-saw-bid-ah-atau-hasanah-inilah-penjelasan-lengkapnya-kalam-hati