:

Penyebab Pajak Mobil Mahal, Masih Masuk Kategori Barang Mewah

3 minggu lalu

Menurut Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dari ITB, struktur pajak mobil di Indonesia kembali menjadi perhatian. Berbeda dengan negara tetangga, Indonesia masih menganggap mobil sebagai barang mewah, sehingga harganya melambung tinggi. Yannes menjelaskan bahwa pajak mobil di Indonesia bisa mencapai 40ri harga jual. Ini disebabkan oleh berbagai lapisan pajak, termasuk PPnBM, yang tidak diterapkan di Malaysia atau Thailand. Akibatnya, masyarakat menanggung biaya yang jauh lebih besar. Harga mobil di luar negeri lebih terjangkau, sehingga banyak orang bisa membelinya. Sebaliknya, konsumen di Indonesia semakin tertekan dengan harga yang mahal.


Jika anda menyukai video seperti ini bisa tonton video :

- https://youtu.be/DO7dbMyDric

- https://youtu.be/Nnys7-BhHzE

- https://youtu.be/zT4QlSyW6_s

Kompas.com

PT. Kompas Cyber Media

Gedung Kompas Gramedia, Unit II Lt 5

Jl. Palmerah Selatan No 22-28

Jakarta 10270, Indonesia

You can visit our official website: https://otomotif.kompas.com/

Follow our social media:

Facebook: https://www.facebook.com/Otomotif.Kompascom/

Instagram: https://www.instagram.com/kompas.otomotif/

Tiktok : https://www.tiktok.com/@otomotifkompas?

Video Jurnalis: Carolus Dori

Video Editor : Carolus Dori

Penulis Artikel : Muh. Ilham Nurul Karim

Editor : Azwar Ferdian

Penulis Naskah : Maria Rarindra Sagala

Pengisi Suara : Maria Rarindra Sagala

#BreakingNews #News #NewsUpdate #Indonesia #PajakKendaraan #PajakKendaraanIndonesia #EkonomiIndonesia #OtomotifIndonesia #PPnBM #PajakMobilIndonesia #PajakBarangMewah #MobilBekas #HargaMobilBekas #BiayaPajakKendaraan #BeritaHariIni #Kompascom #KompasOtomotif #JernihMemilih

Berikan Komentar
Laporkan komentar

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke
Sarapan di Ketinggian 230 Meter, Seperti Apa Rasanya?
Oke