MAROS, KOMPAS.TV - Siswa di Maros, Sulawesi Selatan, bertaruh nyawa menyebrangi sungai dengan gondola karena tak ada jembatan.
Inilah perjuangan sejumlah siswa sekolah dasar di Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.
Setiap berangkat dan pulang sekolah, mereka harus menaiki gondola untuk menyebrangi sungai selebar seratus meter yang penuh bebatuan licin.
Meski berisiko, para siswa tak punya pilihan, sebab jalur sungai menjadi akses terdekat dari dan menuju sekolah mereka.
Gondola sudah digunakan selama dua tahun terakhir, dan dipasang oleh warga menggunakan uang pribadi karena tak adanya jembatan untuk menyebrangi sungai.
Para siswa bertaruh nyawa saat menyeberang sungai dengan gondola yang ditarik dengan tangan demi bisa tetap bersekolah.
Harapannya, pemerintah setempat segera membangun jembatan penyebrangan untuk mempermudah akses warga.
Baca Juga Puluhan Tahun Jalan Rusak, Warga Majene Terpaksa Gotong Jenazah dengan Bambu Sejauh 7 Km | BERUT di https://www.kompas.tv/regional/616378/puluhan-tahun-jalan-rusak-warga-majene-terpaksa-gotong-jenazah-dengan-bambu-sejauh-7-km-berut
#siswa #maros #sekolah #jembatanrusak
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/regional/616380/miris-siswa-di-maros-bertaruh-nyawa-seberangi-sungai-naik-gondola-tali-demi-ke-sekolah-berut